السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Haii ikhwanul muslimin..?????
Semoga kita semua selalu diberkahi oleh rahmat Alloh SWT, Aamiin.
Kali ini saya tidak bosan-bosannya mengajak anda semua untuk sama-sama belajar mengenai ilmu dan hukum-hukum Sholat, baik itu sholat fardlu atau sholat sunnah, lebih tepatnya Shalat Istikhoroh.
Dalam islam sesungguhnya Alloh SWT dan Rasululloh SAW sudah menjelaskan seluruh ajaran-ajaran atau tatacara melaksanakan Sholat, mulai dari sholat yang fardlu hingga yang sunat termasuk Sholat Istikhoroh, shalat Istikhoroh bertujuan untuk bisa menentukan pilihan hidup anda atau kemantapan hati anda dalam memilih sesuatu, sebaiknya bila anda ragu dalam menentukan pilihan, anda bisa melakukan shalat ini terlebih dahulu, Mungkin masalah setiap orang berbeda-beda dan ada yang bertujuan untuk dapat menentukan pilihan hati (jodohnya) atau mungkin anda bingung ingin mendapatkan pekerjaan yang baik untuk kehidupan anda kelak karena anda dihadapkan dengan berbagai pilihan perusahaan atau wirasusaha yang bermacam-macam bentuknya dan menurut anda memiliki peluang yang sama, namun anda sadar kalau anda tidak bisa melakukan semuanya secara bersama-sama, dan waktu ini sangatlah tepat untuk anda melaksanakan Shalat Istikharah dengan tujuan memohon petunjuk kepada Allah SWT agar anda bisa menjatuhkan pilihan anda pada pilihan yang tepat dan baik untuk kehidupan anda, Karena tidak ada alasan apapun bagi setiap muslim untuk menduakan Alloh dengan cara menggantungkan kebutuhan dan mengharapkan petunjuk kepada selain Alloh, maka sholat Istikhoroh merupakan sarana komunikasi khusus antara Alloh dengan mahluknya yang sedang membutuhkan petunjuk.
Sesungguhnya manusia adalah makhluk yang lemah dan sangat butuh pada pertolongan Allah dalam setiap urusan-Nya. Yang mesti diyakini bahwa manusia tidak mengetahui perkara yang ghoib. Manusia tidak mengetahui manakah yang baik dan buruk pada kejadian pada masa akan datang. Oleh karena itu, di antara hikmah Allah Ta'ala kepada hamba-Nya, Dia mensyariatkan do’a supaya seorang hamba dapat bertawasul pada Rabbnya untuk dihilangkan kesulitan dan diperolehnya kebaikan.
Seorang muslim sangat yakin dan tidak ada keraguan sedikit pun bahwa yang mengatur segala urusan adalah Allah Ta’ala. Dialah yang menakdirkan dan menentukan segala sesuatu sesuai yang Dia kehendaki pada hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا
يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا
يُشْرِكُونَ (68) وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ
(69) وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الْأُولَى وَالْآَخِرَةِ
وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (70).0
Artinya:
“Dan Rabbmu menciptakan apa yang
Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha
suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). Dan
Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang
mereka nyatakan. Dan Dialah Allah, tidak ada Rabb (yang berhak disembah)
melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah
segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”
(QS. Al
Qashash: 68-70)
Pengertian Shalat Istikhoroh
Shalat Istikharah adalah Shalat Sunah dua Raka’at yg dikerjakan oleh seorang muslim untuk meminta petunjuk kepada Alloh SWT yang mana seorang muslim tersebut sedang bingung diantara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau memutuskan pilihan pada salah satu hal tersebut.
Dalil Tentang Shalat Istikhoroh
Dari Jabir bin ‘Abdillah, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم
– يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كُلِّهَا ، كَمَا
يُعَلِّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ « إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ
بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ،
وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ
وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ
تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ – خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ
أَمْرِى وَآجِلِهِ – قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى –
فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ
كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى –
أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ – فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ
الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ »
Artinya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengajari para sahabatnya
shalat istikhoroh dalam setiap urusan. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana
beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Kemudian beliau bersabda, “Jika salah
seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka
kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a:
“Allahumma inni
astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika,
fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul
ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut)
khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati
amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta
ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili
amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma
rodh-dhinii bih”
Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh
pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku
meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan
aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak.
Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui
bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia
dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka
takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia
untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi
agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan
akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana
pun itu sehingga aku pun ridho dengannya.” (H.R. Ahmad, Bukhari dan Ashabussunan).
Hukum Sholat Istikhoroh
Hukumnya shalat istikharah adalah sunnah muakkad (sunnah yang ditekankan) bagi orang yang membutuhkan petunjuk itu, kenapa ditekankan?? supaya orang yang membutukan petunjuk tersebut benar-benar hanya meminta kepada Alloh bukan kepada selain Alloh.
Ada juga pendapat lain yang menyebutkan bahwa Hukum shalat istikhoroh adalah sunnah dan bukan wajib. Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ
Artinya:
“Jika salah seorang di antara kalian bertekad
untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat
fardhu”
Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah didatangi seseorang, lalu ia bertanya mengenai Islam. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Shalat lima waktu sehari semalam.” Lalu ia tanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهَا قَالَ « لاَ ، إِلاَّ أَنْ تَطَّوَّعَ »
Artinya:
“Apakah
aku memiliki kewajiban shalat lainnya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pun menjawab, Tidak ada, kecuali jika engkau ingin menambah
dengan shalat sunnah."
Dari hadits di atas, shalat istikhoroh boleh dilakukan setelah shalat tahiyatul masjid, setelah shalat rawatib, setelah shalat tahajud, setelah shalat Dhuha dan shalat lainnya. Bahkan jika shalat istikhoroh dilakukan dengan niat shalat sunnah rawatib atau shalat sunnah lainnya, lalu berdoa istikhoroh setelah itu, maka itu juga dibolehkan. Artinya di sini, dia mengerjakan shalat rawatib satu niat dengan shalat istikhoroh karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ
Artinya:“Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu.”
Di sini cuma dikatakan, yang penting lakukan shalat dua raka’at apa saja selain shalat wajib. Al ‘Iroqi mengatakan, “Jika ia bertekad melakukan suatu perkara sebelum ia menunaikan shalat rawatib atau shalat sunnah lainnya, lalu ia shalat tanpa niat shalat istikhoroh, lalu setelah shalat dua rakaat tersebut ia membaca doa istikhoroh, maka ini juga dibolehkan.”
Di sini cuma dikatakan, yang penting lakukan shalat dua raka’at apa saja selain shalat wajib. Al ‘Iroqi mengatakan, “Jika ia bertekad melakukan suatu perkara sebelum ia menunaikan shalat rawatib atau shalat sunnah lainnya, lalu ia shalat tanpa niat shalat istikhoroh, lalu setelah shalat dua rakaat tersebut ia membaca doa istikhoroh, maka ini juga dibolehkan.”
Istikhoroh hanya dilakukan untuk perkara-perkara yang mubah (hukum asalnya boleh), bukan pada perkara yang wajib dan sunnah, begitu pula bukan pada perkara makruh dan haram. Alasannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاِسْتِخَارَةَ
فِى الأُمُورِ كُلِّهَا
Artinya:“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengajari para sahabatnya shalat istikhoroh dalam setiap urusan.”
Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abi Jamroh bahwa yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah khusus walaupun lafazhnya umum. Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah mengatakan, Yang dimaksud dengan hadits tersebut bahwa istikhoroh hanya khusus untuk perkara mubah atau dalam perkara sunnah (mustahab) jika ada dua perkara sunnah yang bertabrakan, lalu memilih manakah yang mesti didahulukan.”
Waktu Shalat Istikharah
Shalat istikharah dapat dilakukan kapanpun baik siang ataupun malam tetapi dalam mengerjakannya yang paling utama adalah sepertiga malam atau dapat dikatakan pertengahan malam setelah shalat Isya karena anda dapat melakukan shalat Istikharah dengan sungguh-sungguh.
Sebagaimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوْبَةِ الصَّلاَةُ فِيْ جَوْفِ اللَّيْلِ.
Artinya:"Shalat yang paling utama setelah shalat yang fardhu adalah shalat di waktu tengah malam.”
Niat Shalat Istikhoroh
أُصَلِّي سُنَّةَ اْلإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْن لِلَّهِ تَعَالى
Artinya:
"Aku berniat shalat sunnah istikhoroh dua rakaat karena Alloh Ta'ala"
Tata Cara Melaksanakan Sholat Istikhoroh
Dalam pelaksanaan sholat istikhoroh hampir sama dengan sholat-sholat lainnya, hanya saja beda dalam niatnya.
Adapun tata cara
pelaksanaan sholat istikhoroh adalah sebagai berikut :
- Mengerjakan sholat dua roka'at dengan niat sholat istikhoroh, semisal dengan niat :
أصلي سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى
"USHOLLI SUNNATAL
ISTIKHOROTI ROK'ATAINI LILLAHI TA'ALA".
- Pada roka'at pertama, setelah membaca surat Al-Fatihah disunatkan membaca surat Al-Kafirun (qul ya ayyuhal kafirun) atau membaca ayat ;
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ
سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
Artinya:
"Dan Tuhanmu
menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya, sekali-kali tidak ada
pilihan bagi mereka. Maha suci Alloh dan Maha Tinggi dari apa yang mereka
persekutukan (dengan Dia). (Q.S.Al-Qoshosh : 68)
- Pada roka'at kedua, setelah membaca surat Al-Fatihah disunatkan membaca surat Al-Ikhlas (qul huwallohu ahad) atau membaca ayat ;
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
Artinya:
"Dan tidaklah
patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin,
apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata." (Q.S. Al-Ahzab :
36)
- Setelah selesai sholat, kemudian membaca do'a.
Doa Shalat Istikharah
اللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ
فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ،
وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ
-وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ
فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ
أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ
فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ
أَرْضِنِيْ بِهِ
Artinya :
“Ya Allah hamba memohon agar
Tuhan memilihkan mana yang baik menurut Engkau Ya Allah. Dan hamba memohon
Tuhan memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon kemurahan
Tuhan yang Besar lagi Agung karena sesungguhnya Tuhan yang Berkuasa sedang
hamba tidak tahu dan Tuhanlah yang amat mengetahui segala sesuatu yang masih
tersembunyi. Ya Allah, jika Tuhan mengetahui, bahwa persoalan ini (sebutkan
permasalahan yang anda hadapi) baik bagi hamba, dan baik pula akibatnya bagi
hamba, maka berilah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba,
kemudian berikanlah keberkahan bagi hamba, dan penghidupan hamba, dan jika
tidak baik akibatnya bagi hamba, maka jauhkanlah ini dari hamba dan
jauhkanlah hamba dari padanya. Dan berilah hamba orang yang rela atas anugrah-Mu.”
Keutamaan Shalat Istikhoroh
- Bukti bergantungnya seorang hamba terhadap Allah SWT, serta kepasrahan dirinya atas segala urusan yg sedang dihadapinya. Allah SWT berfirman :
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلاَّ مَا كَتَبَ اللهُ لَنَا هُوَ مَوْلاَنَا وَعَلَى اللهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Artinya :
”Katakanlah: Sekali kali tdk akan menimpa kami melainkan apa yg telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kpd Allah-lah orang – orang yg beriman harus bertawakal”. (QS. At Taubah ayat 51)
Selain itu terdapat pula firman Allah SWT yg berbunyi :
Artinya :
”Dan bertakwalah kpd (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyanyang, Yg melihat kamu ketika kami berdiri (utk sembahyang), dan (melihat pula) perubahan gerakan badanmu diantara orang-orang yg sujud”. (QS. Al Syu’ara ayat 217 – 219)
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ
Artinya :
”Dan bertakwalah kpd (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyanyang, Yg melihat kamu ketika kami berdiri (utk sembahyang), dan (melihat pula) perubahan gerakan badanmu diantara orang-orang yg sujud”. (QS. Al Syu’ara ayat 217 – 219)
- Keutamaan shalat istikharah lainnya ialah dpt menambah pahala yg mengerjakannya serta taqarrubnya kpd Allah SWT, sebab istikharah sendiri mengandung shalat serta doa. dalam sebuah hadist dijelaskan:Artinya :”Aku bertanya : Apakah shalat itu wahai Rasul? Beliau menjawab : Sarana pengaduan yg paling baik”.
- Memberikan jawaban atas segala keraguan serta kebingungan, serta dpt mendatangkan ketenangan dan ketentraman pikiran. Karena dengan mengerjakan shalat istikharah, kita telah berpasrah atas segala urusan kita kepada Allah SWT. Dimana terdapat sebuah firman Allah SWT yg bunyinya :
قُلْ إِنَّ الأَمْرَ كُلَّهُ لِلهِ
Artinya :
”Sesungguhnya urusan itu seluruhnya ditangani AllaH SWT”. (QS. Ali Imron ayat 154) - Orang yg mengerjakan shalat istikharah akan menerima kebaikan serta terhindar dari yg buruk, karena apa yg dipilihkan oleh Allah SWT terhadap hamba-Nya itu merupakan yg terbaik. Dari pada apa yg dipilih oleh hamba-Nya utk dirinya sendiri.
"Dan Allah SWT itu Maha Mengetahui yg menjadi kemaslahatan hamba – hamba-Nya." - Seseorang yg mengerjakan shalat istikharah juga akan mendapatkan sebuah keberkahan pd perkara yg akan dijalaninya. Dan keberkahan tersebut tidak mencampuri suatu yg sedikit terkecuali dia menjadikan lebih banyak, serta tidak terdapat pd suatu yg banyak terkecuali dia akan bermanfaat.
Dalam sebuah hadist dikatan :وبارك لي فيه
Artinya :
”Dan berikanlah keberkahan bagiku padanya”.
Apakah Jawaban Shalat Istikhoroh Itu Lewat
Mimpi??
Sebenarnya jawaban dari shalat istikharah tidak harus lewat mimpi karena petunjuk yang diberikan oleh Allah tidak selalu melalui mimpi. Terkadang petunjuk yang diberikan melalui kejadian yang terduga setelah melaksanakan shalat istikharah. Bisa jadi petunjuk dari Allah berupa keyakinan atau kemantapan hati dalam memilih atau melakukan pilihan yang ada. Jadi, Anda tidak harus berpaku bahwa jawaban dari doa istikharah adalah berupa mimpi. Gunakan hati dan pikiran yang jernih ketika akan memilih, petunjuk dari Allah akan selalu menyertai Anda. Jika sekali shalat masih saja bimbang lakukanlah terus menerus sampai keyakinan dan jawaban atau petunjuk dari Allah sudah Anda temukan untuk menjawab semua permasalahan dan kebimbangan hati Anda.
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan dari penjelasan Shalat Istikhoroh, kurang lebihnya mohon dimaklumi, dan apabila ada keslahan mohon kiranya untuk mengingatkan lewat kolom komentar.
Terimakasih
Semoga bermanfaat
Jangan lupa follow dan share agar anda juga mendapatkan manfaat dan kebaikan
SEKIAN
Sebenarnya jawaban dari shalat istikharah tidak harus lewat mimpi karena petunjuk yang diberikan oleh Allah tidak selalu melalui mimpi. Terkadang petunjuk yang diberikan melalui kejadian yang terduga setelah melaksanakan shalat istikharah. Bisa jadi petunjuk dari Allah berupa keyakinan atau kemantapan hati dalam memilih atau melakukan pilihan yang ada. Jadi, Anda tidak harus berpaku bahwa jawaban dari doa istikharah adalah berupa mimpi. Gunakan hati dan pikiran yang jernih ketika akan memilih, petunjuk dari Allah akan selalu menyertai Anda. Jika sekali shalat masih saja bimbang lakukanlah terus menerus sampai keyakinan dan jawaban atau petunjuk dari Allah sudah Anda temukan untuk menjawab semua permasalahan dan kebimbangan hati Anda.
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan dari penjelasan Shalat Istikhoroh, kurang lebihnya mohon dimaklumi, dan apabila ada keslahan mohon kiranya untuk mengingatkan lewat kolom komentar.
Terimakasih
Semoga bermanfaat
Jangan lupa follow dan share agar anda juga mendapatkan manfaat dan kebaikan
SEKIAN
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai dengan tema pembahasan...